Pernah ku dengar, iri itu penyebab dengki. Sedangkan perasaan dengki akan membawa manusia pada kejahatan. Dan kejahatan adalah dosa. Mungkin karena itulah, Allah mengajari kita berdoa: “(Aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan orang yang dengki, apabila ia dengki” [Al-Falaq 5].
Masalahnya, dalam hidupku hingga detik ini, selalu saja diselimuti rasa iri. Kalo iri itu penyakit, maka aku adalah penderita iri kronis. Seluruh inderaku seperti pemasok berita yang selalu bisa membuatku iri.
Dan seandainya saja rasa iri itu seperti daki yang bisa bersih dengan mandi, mungkin aku cukup berendam seharian maka rasa iri akan mengelupas dan larut dalam air. Kenyataannya, rasa iri ini seperti aliran darah dalam tubuhku..!
Apa yang kulihat, kudengar, kucium dan kurasakan selalu saja membuatku iri.
Saat kulihat sepupuku bergelas master dari negeri seberang dan aku terkapar tanpa gelar, jantungku berdegub lebih kencang. Rasa iri itu pun bergejolak.
Saat kudengar sahabat-sahabatku telah mengelilingi dunia sedangkan aku disini bagai penjaga kunci, darahku terbakar dan rasa iri itu menyebar.
Saat kulihat temanku bermain riang dengan anaknya yang lucu, aku pilu oleh rasa iri.
Saat kurasakan semangat membara para junior ku yang masih muda, aku mendidih karena iri.
Bahkan saat kulihat senyum ikhlas dan tabah bapak tua renta penarik becak di jalanan kota semarang, aku menangis karena rasa iri..
Penyakit iri ku benar-benar kronis stadium empat..!
Aku bahkan tak tau bagaimana menyembuhkan rasa iri yang mengurat nadi ini. Mungkin yang terbaik yang bisa kulakukan, hanyalah berdoa..
Ya Allah, meski rasa iri ini menggunung tinggi, namun jauhkanlah hambamu dari perasaan dengki..
Amiiin..
:ngarasan: